Sabtu, 09 Juli 2011

mengapa harus iri??

Konflik dalam pertemanan merupakan hal yang sudah lazim, dirundung kecemburuan, kesal, dengki, iri, acuh, dan segudang permasalahan hati lainnya. Hal tersebut sepenuhnya tidak bisa dihindari. Saat signal-signal konflik sudah menggejala atau bahkan sudah menjangkit ada baiknya tiap individu langsung menanggapinya dengan serius dan segera menanggulanginya. Tapi kadang ada orang yang membiarkan hal tersebut berlarut-larut dengan segala tetek bengek yang sebenarnya tidak perlu. hanya mengedepankan emosi, emosi, dan emosi, untungnya pake emosi terus apa coba?  Hal sepele yang jika dibiarkan tanpa penindakan justru akan menguras energi lahir dan bathin.
 
Mereka selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, mendapatkan apa yang tidak bisa saya miliki. Muncul sebuah pemikiran “senangnya menjadi seperti mereka, keinginan apapun bisa terpenuhi”. Hal ini tentu pernah  dirasakan oleh beberapa orang atau mungkin semua orang? Dan secara langsung pemikiran tersebut melahirkan sifat iri yang bercampur rasa kagum terhadap orang lain yang memiliki apa yang ingin kita miliki. Seperti kata pepatah yang sudah tak asing lagi ditelinga, “rumput tetangga jauh lebih hijau“.

Seakan-akan kita merasa kekurangan, ribuan keluhan setiap detik dan setiap harinya terlontarkan dari mulut, merasa menjadi seseorang yang paling menderita sedunia karena menginginkan kesempurnaan seperti yang mereka punya. Padahal jika dia melirik kebawah masih banyak orang lain yang serba kekurangan dibandingkan kita, dan belum tentu orang yang menurut pandangan kita itu terlihat sempurna, memiliki sesuatu yang telah kita miliki.

Jika didalam hati ini yang semulanya bersih bercahaya sudah tercemar dengan rasa iri, berarti rasa syukur kita kepada yang Maha Kuasa mulai memudar. Kita melupakan segala nikmat yang telah diberikan disetiap detiknya. Seperti kedua mata ini, yang masih bisa melihat kebaikan-kebaikan serta keindahan yang ada disekitar kita, dengan (maaf) beberapa orang yang tidak bisa melihat, kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah SWT.

Siapa pun akan merasa tersiksa bila di hatinya ada rasa iri, dia tidak senang dengan anugerah yang diperoleh orang lain dan dia sendiri tidak mampu untuk mendapatkannya. Bahkan yang lebih parah lagi, ada orang yang iri rela menderita asal anugerah yang didapat orang lain hilang. Ini merupakan tabiat yang sangat buruk dan akan merugikan diri sendiri. Memang iri hati datangnya tiba-tiba dan tak dapat dibendung, namun orang yang baik akan berusaha menghilangkan rasa itu sebisa mungkin dan tidak menampakkannya.

Damai Itu Indah

Minggu, 05 Juni 2011

Sehat ala Rasulullah

1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH 
Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :
- Berlimpah pahala dari Allah
- Kesegaran udara subuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumaat beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. "Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap
orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman"(HR Muslim)

3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN Sabda Rasul :
"Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)"(Muttafaq Alaih). Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.

4. GEMAR BERJALAN KAKI
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori- pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini
penting untuk mencegah penyakit jantung 

5. TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah : "Jangan Marah" diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk
maka berbaring
- Membaca Ta 'awwudz, karena marah itu dari Syaithon
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati 

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT

 7. TAK PERNAH IRI HATI
Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

my first posting (it's me Fitri)

Apa yang salah dengan diriku?? Menurutku,, inilah aku dgn segala apa yg kumiliki.. Aku yg slalu ingin meraih apa yg kuinginkn & selalu ingin mencintai apa yg kumiliki.. Selamanya...

terkadang org bertanya bagaimana & kenapa aku ini... Tapi kurasa pertanyaan itu tak perlu kujawab,, karena memang aku tak ingin ada org yg hanya sok peduli dgn keadaanku..

Hmm...
Aku tak seperti yg mereka pikirkn.. Tpi biarlah mereka dgn pikirannya msg2.. Yang jelasnya, it's me.. Fitri!!!
Aku yg tdk pernah menuntut lebih apapun kpd mereka.. Aku hanya ingin dihargai & dinantikan keberadaanku... Sama sekali aku tdk ingin mengubah 'dia' & mereka smua spt yg kuinginkn... Krn kutau tak ada yg org sempurna.. Dan kutau org yg sempurna itu takkan membutuhkn aku.. Aku pun tak perlu org yg sempurna,, aku hax ingin b'sma dgn org2 yg aku butuhkn & mereka pun membutuhkan keberadaanku & slalu menghargai aku.... Apa, dimana & bgmana posisi diriku d hatix... Semua itu kuserahkn pda mereka...